Senin, 12 Oktober 2009

SPIRIT THE NEXT GENERATION TAX PAYER

Sejalan dengan program Bidang Penyuluhan Pelayanan dan Humas (P2 Humas) Kanwil DJP Jawa Timur II, Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Pacitan menggelar acara High School Tax Road Show di Kabupaten Pacitan pada tanggal 23 Juli dan 12 Agustus 2009. “Acara yang mengambil tema Spirit The Next Generation Tax Payer ini bertujuan untuk mendekatkan pajak dan memberikan pemahaman pajak kepada generasi muda, mempersiapkan wajib pajak sejak dini untuk menjadi generasi pembayar pajak masa depan, menciptakan masyarakat yang berkepribadian cerdas, kreatif, berprestasi, sukses dan sadar pajak”, demikian tutur Kepala KP2KP Pacitan, Bangun Nur Cahya Kurniawan.

Ditegaskan oleh I Made Adhiguna, Kasi Bimbingan Penyuluhan Bidang P2Humas Kanwil DJP Jatim II, ketika mengikuti road show di kota paling ujung barat Jatim ini, “Kanwil DJP Jatim II tidak henti-hentinya melaksanakan sosialisasi perpajakan, kami membagi beberapa segmen ataupun sasaran sosialisasi perpajakan ini pada masyarakat. Salah satu sasarannya adalah segmen dari generasi muda, kegiatan ini kita tujukan untuk pelajar dan mahasiswa. Untuk kegiatan pelajar salah satu programnya adalah pelaksanaan High School Tax Road Show.”

Rangkaian acara High School Tax Road Show di Kabupaten Pacitan, yang juga didukung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan ini telah dimulai tanggal 23 Juli 2009 dengan sesi competition. Lomba perpajakan yang dipertandingkan adalah lomba karya tulis, lomba yel-yel pajak dan lomba cerdas cermat. Pada sambutan pembukaan yang disampaikan Sutjipto, Kepala Bidang Program Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, bahwa sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ini, diharapkan acara ini dapat mengenalkan pajak sejak dini kepada generasi muda di Kabupaten Pacitan dan diharapkan pula acara ini dapat diagendakan tiap tahun sekali, sehingga tim yang belum menang pada lomba perpajakan tahun ini dapat memperoleh kesempatan di tahun mendatang.

Lomba ini mendapat antusiasme yang besar dari peserta yang terdiri dari 19 tim, masing-masing 15 siswa/siswi, dari 19 sekolah di wilayah Kabupaten Pacitan, mereka ada yang berasal dari SMA, MA, SMK baik swasta maupun negeri. Dari sekolah yang jauh misalnya Nawangan maupun Donorojo ikut berpartisipasi dalam acara ini. Dengan mengkolaborasikan perpajakan dan dunia pendidikan menjadi suatu ajang kreasi diharapkan dapat mengetahui sejauh mana pemahaman pajak mereka. Seusai lomba Pipit dari tim SMKN 2 Pacitan menuturkan “ Kami sangat senang dengan acara ini, karena dengan acara ini kita bisa mengenal lebih jauh, gimana sih pajak itu sebenarnya, dan untuk kedepannya kami berharap ada acara seperti ini lagi, yang lebih menarik, lebih menantang dan lebih menyenangkan”. Menanggapi pernyataan dari Dinas Pendidikan perlunya dibuat agenda tahunan untuk acara ini, Rio Adi Bastian dari Bidang P2 Humas Kanwil DJP Jatim II menyatakan siap kalau hal tesebut memang sejalan dengan program Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.

Sedangkan sesi kedua diselenggarakan pada tanggal 12 Agustus 2009 yaitu taxcampaign dan motivation serta pengumuman pemenang lomba perpajakan. Tax campaign disampaikan oleh I Made Adhiguna SP, MM. Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan Bidang P2Humas Kanwil DJP Jatim II. Sesi yang dibawakan dengan santai tapi semangat dan diselingi dengan pembagian door prize ini membawa suasana lebih hidup dan meriah. Diharapkan dari sesi ini mereka akan lebih paham apa arti penting pajak bagi kelangsungan pembangunan dan siap menjadi wajib pajak baru di masa mendatang, yang akan mengamankan penerimaan negara dari sektor pajak.

Sesi selanjutnya adalah sesi motivation disampaikan oleh motivator dari Kota Malang yaitu dr. Arif Alamsyah N. MARS. Sesi ini mampu menggetarkan Gedung Gazibu Pacitan, tempat acara berlangsung. Motivator yang sering menyampaikan materi pada internalisasi corporate value di Direktorat Jenderal Pajak ini mampu mengharukan dan meembangkitkan semangat + 750 siswa dan guru pembimbing perwakilan SMA/SMK/MA negeri ataupun swasta se-Kabupaten Pacitan. Terlihat dari wajah dan emosi mereka, semangat untuk bisa menjadi yang terbaik, berprestasi dan sukses sehingga akan berguna bagi keluarga serta bangsa dan negaranya. “Kesan saya acara ini luar biasa, antusiasme teman-teman pelajar terhadap perpajakan saat ini buat saya memasuki era yang menggembirakan. Mudah-mudahan generasi penerus kita bisa lebih sadar tentang pajak karena mereka yakin bahwa membayar pajak adalah untuk pembangunan bangsa mereka. Saya terkesan sekali, buat saya ini adalah sebuah inovasi yang bagus, karena perpajakan sekarang dengan paradigma baru dan reformasi yang mereka lakukan sampai di jilid II ini. Saya pikir acara-acara seperti ini harus terus digalakkan. Dan buat pelajar Pacitan saya merasa sangat welcome diterima di sini dan mudah-mudahan acara seperti ini bisa membangkitkan motivasi anda semua sehingga cita-cita anda agar menjadi seseorang yang berguna bagi bangsa ini bisa tercapai.” demikian pernyataan dr Arif Alamsyah MARS setelah melihat antusiasme peserta pada acara ini.

Rangkaian acara High School Tax Road Show ini ditutup dengan pengumuman pemenang lomba perpajakan yaitu lomba yel-yel, cerdas cermat dan karya tulis perpajakan. Juara umum dari lomba perpajakan ini adalah SMAN 1 Pacitan, yang merupakan almamater Presiden SBY ini, akan mewakili Kabupaten Pacitan pada lomba yang sama di tingkat Kanwil DJP Jatim II. Trophy juara umum diserahkan langsung oleh Kepala KPP Pratama Ponorogo Ir Elvis Yanuar Siregar, MSi. Upik salah satu siswa SMAN I Pacitan yang memenangkan lomba ini mempunyai komentar tentang rangkaian acara yang baru pertama kali diadakan di kabupaten Pacitan ini, “Saya sangat senang sebagai pelajar di sini, sebagai calon wajib pajak menerima sosialisasi tentang pajak, sehingga kami bagi pelajar dapat mensosialisasikan ini lebih lanjut kepada masyarakat luas dan kepada teman-teman kami agara teman-teman kami juga menjadi wajib pajak nantinya”.

Akhirnya Lagu jingle pajak yang dibawakan oleh Mahameru Band, mengiringi berakhirnya rangkaian acara High School Tax Road Show dengan tema Spirit The Next Generation Tax Payer. “Dari acara ini kita berharap generasi muda khususnya di Kabupaten Pacitan mempunyai motivasi dan spirit untuk maju, mempunyai spirit untuk berprestasi, menpunyai spirit untuk menjadi orang sukses, tentunya plus sadar pajak, dan berguna bagi bangsa dan negara”, harap Bangun Nur Cahya Kurniawan, SE, MT. Kepala KP2KP Pacitan, seraya bersyukur bahwa rangkaian acara ini berlangsung dengan sukses.

Partisipasi KP2KP Pacitan pada Pameran Pacitan Kreatif 2009

Melanjutkan spirit untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat melalui momentum bulan kemerdekaan Republik Indonesia, KP2KP Pacitan juga berpartisipasi dalam pameran pembangunan yang bertajuk Pacitan Kreatif 2009. Kegiatan ini digelar pada tanggal 13 sampai dengan 20 Agustus 2009.

Acara yang diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten Pacitan ini dimanfaatkan oleh KP2KP Pacitan dengan membuka stand Pojok Pajak. Menempati lokasi yang cukup strategis stand pojok pajak selalu ramai oleh pengunjung. Disamping memberikan pelayanan konsultasi perpajakan, laporan SPT, formulir perpajakan dan pendaftaran NPWP, stand pojok pajak KP2KP Pacitan juga mengadakan kuis serta games menarik.
“Lebah adalah binatang yang suka bekerja keras, saya suka” tutur Bupati Pacitan H. Suyono beserta ibu, ketika mengunjungi stand pojok pajak KP2KP Pacitan dan bergambar bersama Maskot Kojib, maskot lebah Direktorat Jenderal Pajak yang ikut hadir berpartisipasi dalam pameran pembagunan Pacitan Kreatif 2009.

Selasa, 09 Juni 2009

TARIF LEBIH TINGGI 20 SAMPAI 100 PERSEN BAGI YANG TIDAK PUNYA NPWP



Pemerintah menetapkan tarif yang lebih tinggi sebesar 20 persen hingga 100 persen dari tarif normal kepada wajib pajak penerima penghasilan yang tidak memiliki nomor pokok waj ib pajak (NPWP) pada tahun 2009. Penerapan tar i f pemotongan/pemungutan pajak penghasilan (PPh) yang lebih tinggi bagi WP yang tidak memiliki NPWP merupakan salah satu ketentuan baru yang diatur dalam UU tentang PPh yang mulai berlaku 1 Januari 2009 Hal ini dimaksudkan untuk mendorong kesadaran masyarakat agar mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dengan pemberlakuan disinsentif bagi WP yang tidak memiliki NPWP.

Bagi WP penerima penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal 21 yang tidak mempunyai NPWP dikenai pemotongan 20 persen lebih tinggi dari tarif normal. Bagi WP penerima penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal 23 yang tidak mempunyai NPWP, dikenai pemotongan 100 persen lebih tinggi dari tarif normal Kemudian bagi WP yang dikenai pemungutan PPh Pasal 22 yang tidak mempunyai NPWP dikenai pemungutan 100 persen lebih tinggi dari tarif normal Hal baru dari perubahan UU PPh yang terkait dengan NPWP adalah bagi WP yang telah memiliki NPWP maka dibebaskan dari kewajiban pembayaran fiskal luar negeri mulai 2009.

UU PPh baru juga mengatur penurunan tarif PPh baik untuk WP orang pribadi maupun WP badan. Bagi WP orang pribadi tarif PPh tertinggi diturunkan dari 35 persen menjadi 30 persen dan menyederhanakan tarif dari lima lapis menjadi empat lapis Sementara untuk WP badan, pemerintah menyederhanakan tarif dari semula tiga lapisan (yaitu 10 persen, 15 persen, dan 30 persen), menjadi tarif tunggal yaitu 28 persen pada 2009 dan 25 persen pada 2010
Terkait dengan pembayaran fiskal luar negeri pemerintah telah menetapkan tarif fiskal bagi yang tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebesar Rp 2,5 juta untuk setiap orang yang bepergian ke luar negeri dengan menggunakan pesawat udara. Sementara via angkutan laut bagi yang tidak memiliki NPWP akan dikenai fiskal Rp 1 juta. Pembayaran Fiskal Luar Negeri (FLN) itu merupakan pembayaran angsuran Pajak Penghasilan (PPH) yang dapat dikreditkan terhadap PPH yang terutang pada akhir tahun oleh Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) yang bersangkutan setelah memiliki NPWP.

Tax Goes To School




Kegiatan Tax Goes to School di Kabupaten Pacitan pada tahun ini diselenggarakan di 2 sekolah yaitu SMAN 1 Pacitan dan SMKN 2 Pacitan yaitu pada hari Selasa, tanggal 25 Nopember 2008 dan Rabu Tanggal 26 Nopember 2008 Pada kesempatan itu para pelajar diberi sosialisasi pentingnya pajak pada kelangsungan hidup bernegara.




Pajak merupakan sumber pendapatan negara yang terbesar. Agar mereka juga paham bahwwa selama ini kontribusi masayarakat terhadap pajak masih didominasi oleh sekian juta orang dari sekian ratus juta penduduk. Mereka yang sudah penghasilan banyak yang belum memiliki NPWP. Salah satu yang menarik dari kegiatan adalah adanya lomba yel-yel pajak, hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pajak pada materi yel-yel dan juga menggelorakan semangat sadar pajak. Kreatifitas mereka patut diacungi jempol , berbagai kreasi
ditampilkan pada lomba yel-yel tersebut, dan dari materi yang ditampilkan mereka rata-rata paham akan arti penting pajak. Dengan memgetahui arti penting dan manfaat pajak tersebut diharapkan kelak para kawula muda selain dengan sukarela menjadi Wajib pajak yang patuh juga menjadi pembayar pajak masa depan.

Sosialisasi dan Kampanye Sunset Policy

Gaung Sunset Policy juga terasa di Kabupaten Pacitan, sejak bulan Agustus sudah disebarkan leaflet melalui aksi simpati pajak. Tetapi tidak berhenti di situ saja sosialisasi juga diadakan dip e n do p o K a b u p a t e n Pacitan, dimana p a d a a c a r a tersebut hadir 200 Wa j i b Pa j a k b e s a r s eK a b u p a t e n Pacitan dan juga pejabat di Lingkungan Pemerintah D a e r a h Kabupaten Pacitan. Bupati Pacitan memberi a r a h a n pembuka pada acara tersebut dengan memberi pesan arti penting pajak bagi kelangsungan pembangunan khususnya di Kabupaten Pacitan. APBD Pacitan yang sebagian besar masih ditopang oleh dana perimbangan dari APBN. APBN hampir 80 % merupakan kontribusi dari penerimaan pajak. Jadi tidak ada alasan bagi masyarakat Pacitan untuk tidak taat membayar Pajak. Pejabat daerah dan jajarannya harus memberi contoh dengan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Partisipasi dalam Pameran Pacitan Bisa 2008


Partisipasi dalam Pameran Pacitan Bisa 2008
KP2KP Pacitan juga ikut berpartisipasi dalam pameran yang
bertajuk Pacitan Bisa 2008. Kegiatan ini digelar pada tanggal 14
sampai dengan 25 Agustus 2008.
A c a r a y a n g diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten P a c i t a n i n i dimanfaatkan oleh KP2KP Pacitan dengan membuka stan Pelayanan dan Konsultasi Pajak.
Menempati lokasi yang cukup strategis stan pajak selalu ramai oleh pengunjung, disamping melakukan konsultasi dan pendaftaran NPWP
stan KP2KP Pacitan juga mengadakan kuis serta
games menarik.

Selasa, 26 Mei 2009

Kesadaran Bayar Pajak Rendah, Gelar Aksi

PACITAN Jumlah wajib pajak (WP) pribadi di Pacitan masih rendah. Hal itu terlihat dari prosentase yang baru mencapai 6,5 persen atau 6.371 orang. Padahal, total jumlah WP sekitar 98.746 orang. Kecilnya prosentase tersebut dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya, tingkat pendapatan per kapita dan tingkat pendidikan. Masih rendahnya kesadaran calon WP maupun kondisi geografis. Parahnya lagi, masih ada persepsi sebagian masyarakat, bahwa pajak adalah sesuatu yang menakutkan. Karena itu, perlu dilakukan penyadaran ke masyarakat tentang pajak yang sebenarnya. "Realita ini merupakan potensi yang harus dilakukan ekstensifikasi," kata Bangun Nur Cahya Kurniawan, Kepala Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Pacitan, kepada wartawan koran ini kemarin (3/8).

Dijelaskan, upaya menambah jumlah wajib pajak (ekstensifikasi), memang mulai gencar disosialisasikan ke masyarakat. Dan untuk menyadarkan masyarakat akan taat pajak, pihakya menggelar aksi simpati pajak. Dalam aksi selama tiga hari tersebut (mulai tanggal 3 sampai 4 Agustus), pihaknya menggelar hiburan musik di alon-alon Kota , membagikan bunga, stiker, brosur, layanan dan konsultasi pajak sampai pemberian hadiah. Dengan harapan, kegiatan yang dilakukan di bulan Agustus tersebut, menjadi momentum tumbuhnya keasadaran masyarakat akan membayar pajak. Sebab, Sesuai ketentuan Direktorat Jenderal Pajak, orang pribadi, penghasilan Rp 1,1 juta ke atas, wajib mendaftarkan diri memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bahkan, mulai tahun depan, akan dibedakan antara WP yang sudah ber-NPWP dan belum. Artinya, jika sampai tahun depan belum memiliki NPWP, akan dikenakan tarif lebih tinggi.
Hal itu, juga sudah diatur dalam UU No.28/2007, tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Dimana, dalam undang-undang tersebut juga diatur prioritas bagi WP orang pribadi atau pun WP badan. Misalnya, jika dalam tahun ini memiliki NPWP, menyampaikan SPT (tahun 2007 dan tahun sebelumnya), paling lambat 31 Maret 2009, tidak dikenakan bunga dan pemeriksaan. Lebih lanjut, Bangun mengungkapkan, selama ini, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, baik perbankan maupun instansi pemerintah. Diantaranya, persyaratan memiliki NPWP dalam mengajukan kredit dalam jumlah tertentu. Selain itu, kewajiban ber-NPWP bagi peserta tender, lelang, prakualifikasi, pengurusan dokumen. Kerja sama itu juga merujuk undang-undang yang ada, tentang kewajiban pihak ketiga untuk menyerahkan data perpajakan. Jika menolak bisa dikenakan sanksi. Sebab, ada pada pasal yang menyebutkan, setiap instansi pemerintah, lembaga, asosiasi, dan pihak lain, wajib memberikan data dan informasi yang berkaitan dengan perpajakan kepada Direktorat Jenderal Pajak.
Tentunya, pihak-pihak yang tidak memenuhi ketentuan dan dilakukan dengan sengaja, dapat dijatuhi pidana perpajakan. "Satnya kita tumbuhkan tingkat kesadaran yang tinggi bagi masyarakat untuk bersama bergotong royong membiayai pembangunan melalui pajak. Dan semua itu dimulai dengan kesadaran secara sukarela mendaftarkan diri sebagai WP," tandas Bangun. (wit/mik)

Sumber : Jawa Pos

AKSI SIMPATI PAJAK - PACITAN

Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Pacitan dan Bidang P2Humas Kantor Wilayah DJP Jawa Timur II mengadakan Aksi Simpati Pajak di Pacitan. Acara bertema Cinta Bangsa Bayar Pajak ini dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 2 sampai dengan 4 Agustus 2008.

Malam itu Alun-alun Pacitan padat pengunjung. Bukan sekedar menikmati malam minggu, kedatangan ribuan orang dari beragam usia juga untuk menepis rasa penasaran mereka. Lokasi tribun yang biasanya sepi mendadak ramai, ditambah lagi harmoni suara music yang menggema hingga seantero penjuru. Suasana semakin seru dengan tampilnya artis-artis kondang Jawa Tengah serta aneka games dengan kemasan menghibur. Sementara di sisi kiri panggung beberapa petugas dibantu para SPG sibuk melayani warga yang datang silih berganti. Bukan itu saja ratusan kuntum bunga dan hadiah menarik sengaja dibagikan kepada pengunjung yang datang. Inilah sekilas gambaran Aksi Simpati Pajak yang digelar Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Pacitan dan Kanwil Dirjen Pajak Jatim II.

Meski baru pertama kali di gelar, namun acara ini bisa disebut mendulang sukses besar. Ini nampak dari banyaknya warga yang datang baik untuk melakukan pendaftaran NPWP atau sekedar berkonsultasi. Acara yang digelar selama 3 jam mulai 19.30 WIB sampai dengan 22.30 WIB tercatat 98 Wajib Pajak, diantaranya 25 WP telah diterbitkan NPWP secara langsung melalui fasilitas e-registration

Memang panitia mematok 2 agenda utama dalam kegiatan kali ini. Kedua agenda kampanye itu adalah EKSTENSIFIKASI WAJIB PAJAK dan PROGRAM SUNSET POLICY 2008. Banyak wajib pajak yang tergerak hadir karena sadar penghasilannya di atas PTKP, sebagian juga mengaku enggan jika harus berurusan dengan sanksi administrasi dan pemeriksaan. Alasan lain karena di loket khusus ini proses pengeluaran NPWP berlangsung cepat dan bebas biaya alias gratis. ”Kita ini wajib pajak, jadi sebagai warga Negara yang baik kan kita harus taat pajak, kalau bapaknya sudah punya NPWP kan kita tidak harus cari NPWP, sekarang kan kita kalau dua-duanya sebagai PNS, yang putri pun bisa mencari NPWP” tutur seorang ibu yang malam itu sedang mendaftarkan dirinya untuk mendapatkan NPWP.

“Masalahnya selama ini untuk mencari NPWP khususnya untuk masalah wajib pajak itu sulit yaitu paling tidak bagi warga Pacitan untuk mengurus NPWP harus ke Ponorogo walaupun di pacitan itu ada kantornya, oleh karena itu dengan kesempatan yang paling mudah ini kita gunakan untuk mengurus NPWP tersebut” tutur seorang pengusaha yang saat itu juga sedang mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP.

Untuk menggelar acara ini penyelenggara memang melakukan persiapan secara matang. Bahkan demi suksesnya aksi, panitia tak segan memasang spanduk, iklan radio dan televisi. Termasuk promosi lain dengan format dialog interaktif di beberapa radio di Kota Pacitan. Bangun Nur Cahya Kurniawan, SE. MT. Kepala KP2KP Pacitan menuturkan kegiatan ini bertujuan menghibur masyarakat. Selain itu juga untuk menggugah kesadaran arti penting pajak dan menghapus stigma pajak sebagai sesuatu yang menakutkan. ”Kita punya data bahwa WP yang terdaftar itu masih sedikit prosentasenya, sekitar masih 6.5%. Potensi ini yang harus kita kerjakan dan harus kita ekstensifikasi supaya WP yang terdaftar itu akan lebih banyak. Kita juga berharap WP dapat secara jujur melaporkan pajaknya dengan memanfaatkan fasilitas Sunset Policy 2008” tutur Bangun Nur Cahya Kurniawan Kepala KP2KP Pacitan.

Tak hanya terhenti di situ, untuk memastikan sosialisasi bisa menyentuh semua lapisan masyarakat, tempat wisata menjadi tujuan berikutnya. Setidaknya ada 3 lokasi yang dipilih yaitu Pantai Teleng Ria, Pantai Srau dan Goa Gong. Di pantai Teleng Ria panitia membuka loket konsultasi. Selain itu juga dibagikan stiker, bunga dan brosur bagi wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata yang berada di pesisir selatan kota Pacitan itu. Aksi yang sama dilanjutkan ke Pantai Srau dan Goa Gong yang merupakan Goa terindah di Asia. Hari kedua aksi yang sama kembali di gelar di kecamatan kota. Kali ini lokasinya berada di perempatan Penceng di jalur protokol yang menghubungkan beberapa jurusan kecamatan itu. Aksi Simpati Pajak mendapat sambutan antusias dari puluhan anggota SATLANTAS Polres Pacitan. Para petugas berbaju coklat yang sedang piket di pos seberang Jl.Basuki Rahmad dengan sukarela membantu membagikan stiker, bunga dan brosur ke pengguna jalan. Tak hayal pemandangan itu mencuri perhatian warga yang lewat. Aksi dilanjutkan ke pusat keramaian lain seperti Pasar Arjowinangun dan Terminal Bus Pacitan.

”Kegiatan ini adalah bernama kegiatan Aksi Simpati Pajak jadi kita berharap dengan adanya kegiatan aksi simpati pajak ini stigma pajak yang menakutkan dan menyeramkan itu sudah terhapus dari masyarakat. Dan rangkaian kegiatan di Pacitan kita selama 3 hari mulai dengan hari pertama kita laksanakan tadi malam itu merupakan konsultasi perpajakan gratis, pendaftaran NPWP online melalui e-registration dan juga kita membagikan stiker dan brosur serta bunga. Jadi kita harapkan dengan adanya kegiatan simpati pajak ini kesadaran masyarakat khususnya di Kabupaten Pacitan ini menjadi tinggi terhadap kewajiban perpajakannya” tutur I Made Adhiguna, S.P, MM. Kepala Seksi Bimbingan Penyuluhan Bidang P2Humas Kanwiil DJP Jatim II.Mengakhiri Aksi Simpati Pajak, panitia mengundang bendahara dari lembaga lintas sektoral di lingkup pemerintah Kabupaten Pacitan di Hotel Graha Prima Pacitan. Para pegawai tersebut mendapat pembekalan tentang seluk beluk perpajakan. Harapannya sebagai pengelola keuangan mereka memiliki pengetahuan yang cukup terkait hak dan kewajiban sebagai warga Negara untuk membayar pajak.